Sejarah
Pada awalnya Provinsi Bali dibagi menjadi 8 (delapan) Kabupaten. Salah satu Kabupaten yang bersentuhan langsung dengan ibu kota Provinsi Bali Denpasar adalah Kabupaten Badung. Sampai dengan tahun 1990-an, hampir setiap orang yang tinggal di luar Kota Denpasar, jika mereka akan pergi ke Denpasar, mereka terbiasa mengatakan bahwa mereka akan pergi ke Badung. Mereka tidak mengatakan akan pergi ke Denpasar, tetapi mereka mengatakan akan pergi ke Badung. Sebagai bukti dan monumen saksi sejarah yakni penamaan Pasar Badung yang tetap digunakan sampai hari ini, meskipun Pasar Badung ada di jantung kota Denpasar.
Muhammadiyah Badung sudah dirintis sejak 1953. Tentu jika kita menyaksikan amal usaha Muhammadiyah Bali yang hampir semuanya ada di kota Denpasar merupakan amal usaha yang dirintis oleh Muhammadiyah Badung. Muhamadiyah Badung pada awalnya juga merupakan PDM yang bersentuhan langsung dengan kegiatan ibu kota Provinsi Bali, Denpasar. Amal usaha Muhammadiyah Bali yang paling menonjol yang ada di seputar kota Denpasar pada awalnya adalah hasil rintisan Muhammadiyah Badung. Hanya saja memang penamaan amal usaha tesebut lebih banyak menggunakan kata Denpasar sebagai ibu kota provinsi, bukan Badung. (akan dialnjutkan...)
